Selasa, 23 Februari 2016

Ikan Kebanggaan Indonesia

Berbeda dari louhan yang dikuasai para breeder Malaysia, atau koi yang dipopulerkan orang-orang Jepang, arwana justru merupakan ikan hias kebanggaan Indonesia. Para penggemar di seluruh dunia juga mengakui kualitas arwana Indonesia sebagai yang paling bagus. Tak heran apabila banyak penggemar ikan hias dari mancanegara yang berusaha mendapatkannya langsung dari Indonesia.

Di Indonesia, arwana memiliki berbagai julukan, antara lain ikan naga, barramundi, saratoga, siluk, kelesa, kayangan, peyang, tangkelese, aruwana, dan arwana. Sebenarnya Indonesia bukan satu-satunya negara yang memiliki plasma nuftah bernama arwana. Bahkan, Brasil disebut-sebut pula sebagai negeri leluhur ikan hias ini, meski ada juga yang menyebut Australia.

Tapi arwana dari Indonesia inilah yang paling moncer di seluruh dunia. Apalagi di negara kita banyak tersedia puluhan varietas, yang biasanya ditandai dengan perbedaan warna, mulai dari perak, emas, hitam, hijau, sampai merah. Pusat pembudidayaan terbesar terdapat di sekitar Sungai Kapuas, Pontianak, serta Pekanbaru.

Sebagan besar pedagang di Indonesia mengambilnya dari sana, tak terkecuali Andre Aquarium, salah satu pedagang arwana terbesar di Semarang. "Tetapi tidak semua pembudidaya memiliki koleksi berkualitas. Ya, kita harus pandai-pandai memilih dan melacak pusat pembudidayaan yang berkualitas," kata Andre, pemilik showroom ikan hias itu, saat ditemui di kantornya, Jl Tanjung Mas Raya A-29 Semarang.


Showroom ini memang hanya menyediakan arwana kelas A, karena pasar dan kualitas ikan memang jelas. Arwana super red kelas A, misalnya, dijual dengan harga Rp 9 juta/ekor. Padahal, ukurannya sekitar 20 cm. Biasanya, ikan seukuran itu rata-rata dijual dengan harga Rp 6 juta sampai Rp 7 juta per ekor. "Itu super red yang biasanya, yang pada umur tersebut masih polos. Sedangkan arwana kualitas A sudah keluar ring (sisik-sisik berwarna-Red)," jelas Andre, yang juga menciptakan sendiri akuarium khusus arwana, dengan menggunakan sistem tanpa kuras.

Pengusaha muda ini memang sangat jeli dalam menangkap peluang. Ketika terjadi booming louhan, ia pun aktif berburu langsung ke Malaysia, dan khusus menghadirkan louhan kualitas A. Begitu juga ketika arwana kembali dicari para penggemar, ia langsung berburu ke Kalimantan.

Saat ini, super red menjadi primadona yang menjadi rebutan para penggemar. Tak heran jika banyak toko ikan kehabisan stok. Padahal, harga ikan berukuran 10-12 cm saja sudah sangat malah, antara Rp 4,5 juta sampai Rp 5,5 juta. Jika kondisi fisiknya sempurna, harga bisa lebih mahal lagi.


Melihat harga arwana yang tidak murah, para penggemar toh tak ambil pusing. Buktinya banyak penggemar yang memelihara arwana berkelas dalam akuarium yang diletakkan pada ruang tamu atau ruang keluarga. "Makin mengenal arwana, saya makin keranjingan untuk mengoleksi sebanyak-banyaknya," tambah Gatot, yang tinggal di kawasan Candi Baru, Semarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar