Selasa, 23 Februari 2016

10 Tips Budidaya Ikan Arwana

  1. Induk dipelihara dalam kolam berukuran 5x5 m dengan kedalaman air 0,5-0,75 m. Kolam ditutup plastik setinggi 0,75 m untuk mencegah lompatan ikan.
  2. Ruangan pemijahan dibangun di pojok perkolaman dan ditambah beberapa kayu gelondongan untuk memberikan kesan alami. Hindari batu dan kerikil karena dapat melukai ikan atau tercampurnya pakan secara tidak sengaja.
  3. Kolam pembesaran dibangun di area tenang dan ditutup sebagian. Jauhkan dari sinar matahari lansung. Induk dipelihara dalam kolam pembesaran hingga mencapai matang atau kelenjar kelamin.
  4. Kualitas air dijaga agar mendekati lingkungan alami arwana yaitu pH 6,8-7,5 dan suhu 27-29 C. Penggantian air dilakukan sebaganyak 30-34% dari total volume dengan deklorinisasi atau air tersebut sudah dicampur zat untuk membunuh kuman dalam air.
  5. Keseimbangan gizi sangat penting bagi pemijahan dan kematangan gonad. Pakan diberikan setiap hari dalam bentuk ikan atau udang hidup, dan ditambah pelet dengan kadar protein 32%. Jumlah pemberian pakan per hari adalah 2% dari bobot total tubuh.
  6. Inkubasi telur secara normal butuh 8 minggu. Untuk memperpendek waktu, telur yang sudah dibuahi dapat dikeluarkan dari mulut penjantan satu bulan setelah pemijahan. Induk jantan ditangkap dengan sangat hati-hati dengan jaring halus, lalu diselimuti dengan handuk katun yang basah untuk menghindari ikan memberontak dan terluka. Ikan yang sudah terluka akan cacat hingga harganya turun.
  7. Untuk melepaskan larva dari mulut induk jantan, tarik perlahan bagian bawah mulut dan tubuh ditekan ringan. Larva dikumpulkan dalam wadah plastik dan diinkubasi dalam akuarium. Jumlah larva yang dapat mencapai 25-30 ekor.
  8. Setelah dikeluarkan dari mulut pejantan, larva diinkubasi dalam akuarium berukuran 45 x 45 x 90 cm. Temperatur air 27-29 derajat celcius. diukur menggunakan pemanas thermostat.
  9. Ukuran mencegah arwana terkena infeksi akibat penanganan larva, larutkan acriflavine atau disinfektan dalam air sebanyak 2 tetes.
  10. Selama peroide inkubasi, larva tidak perlu diberi pakan. Beberapa minggu pertama selama kuning telur belum habis, biasanya larva hampir selalu berada pada dasar akuarium.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar