Anda rela, ikan cantik seperti keturunan bangsawan ini dijadikan
santapan? Hoho pastinya tidak, tapi restoran ini rela dan mampu, sambil membaca
postingan ini usahakan anda tidak berada di dapur atau dekat dengan senjata
tajam, duduk dengan posisi baik agar tidak emosi hahaha.
Taman Agrowisata Kabupaten Kampar
Provinsi Riau menyajikan makanan khas ikan Arwana Brazilia Silver.
"Sesuai degan namanya, Arwana Resto,
restoran ini menawarkan masakan khas ikan arwana. " kata pemilik Resto Arwana,
Rachmat Jevari Juniardo atau yang akrab disapa Ardo kepada pers di kawasan
Agrowisata yang dinamai Kampung Wisata Tiga Dara, Desa Kubang Jaya, Siak Hulu,
Kampar, Jumat (5/2).
Menu spesial ini kata Ardo menjadi
alternatif bagi pecinta kuliner yang berkunjung ke Kampar karena pastinya
sangat langka ditemui di restoran mana pun.
Ardo yang juga legislator di DPRD
Kampar merupakan inisiator atas menu khas tersebut, sekaligus menjadi perancang
desain Resto Arwana yang menawan.
Namun tentunya ikan arwana arwana
yang disajikan bukan yang dilindungi negara, karena jenisnya adalah brazilia
silver. Jenis ini tidak langka dan biasa dibudidaya sehingga tidak lagi
dilindungi negara.
Resto Arwana yang berada di dalam
kawasan Agrowisata Kampar tersebut didesain minimalis, dengan sajian taman yang
dipenuhi dengan bunga dan pepohonan hijau yang rindang.
Sebelum masuk ke lokasi inti Resto Arwana,
pengunjung harus melalui jalan setapak yang berada di atas kolam ikan yang di
dalamnya dipenuhi ikan arwana berbagai jenis.
Selain menu khas ikan arwana, Resto
Arwana juga menawarkan berbagai menu khas lainnya, mulai dari sajian unggas
seperti ayam kampung, hingga berbagai jenis ikan baik yang berasal dari kolam,
sungai ataupun laut.
Taman Agrowisata yang dinamai
Kampung Wisata Tiga Dara sebelumnya juga telah dikunjungi berbagai tamu dari
petinggi negara, TNI dan Polri. Bahkan terakhir pada Jumat (5/2) isteri
Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi, Nawal Lubis, berkunjung ke lokasi ini dengan
dihidangkan menu khas ikan arwana goreng saat tiba di Resto Arwana.
"Wah, saya tidak menyangka
akan dihidangkan ikan arwana. Ini sambutan yang luar biasa sekaligus
mengejutkan," kata Nawal Lubis.
Sebenarnya, demikian Nawal, ini
merupakan kunjungan yang kesekian kalinya ke Kampar dan selalu ada yang berbeda
dalam tiap penyambutan.
"Waktu kunjungan-kunjungan
sebelumnya belum ada restoran ini. Sekarang sudah ada dan dihidangkan menu
spesial ikan arwana goreng. Ini sungguh luar biasa," katanya.
Eva mengatakan, jenis arwana yang
dihidangkan adalah Brazilia Silver yang merupakan salah satu jenis arwana yang
diperbolehkan untuk dijadikan makanan khas, terlebih merupakan hasil dari
penangkaran.
"Pada zaman dahulu, arwana
merupakan makanan khas kerajaan. Namun seiringnya waktu, ikan tersebut kemudian
langka dan kami membangkitkannya kembali menjadi makanan khas yang tidak hanya
bisa dinikmati oleh kalangan raja, namun masyarakat umum," kata Eva
Yuliana.
Sementara itu Humas The World Wide
Fund for Nature (WWF) Syamsidar menyatakan, ikan arwana memang merupakan salah
satu hewan yang dilindungi.
"Namun jika yang disajikan
merupakan anak atau keturunan ke tiga hasil penakaran, itu tidak ada masalah.
Jadi silahkan dimasak dan dinikmati," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar